Senin, 26 Maret 2012

PEMBIDANGAN LINGUISTIK



Linguistik dibagi menjadi dua  disiplin ilmu yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik.
a.    Mikrolinguistik
1.    Teoris
       a). Umum
            Teori
            Deskriptif
            Historis Komparatif
       b). Bahasa-bahasa Tertentu
            Deskriptif
            Historis Komparatif

b.    Makrolinguistik
1.    Interdisipliner
       Fonetik
       Stilistika
       Filsafat Bahasa
       Psikolinguistik
       Sosiolinguistik
       Etnolinguistik
       Filologi
       Seimiotika
       Epigrafi
       Paleografi

2.    Terapan
       Pengajaran Bahasa
       Penerjemahan
       Leksikografi
       Fonetik Terapan
       Sosiolinguistik Terapan
       Pembinaan Bahasa Internasional
       Pembinaan Bahasa Khusus
       Linguistik Medis
       Grafologi
       Mekanolinguistik

Sumber: (Harimurti Kridalaksana, 2009:xxix)

Definisi
a.    Menurut Koentjaraningrat (dalam Pateda, 1990:45), Linguistik termasuk ilmu sosial dasar. Sedangkan menurut Kridalaksana (2008:144), Linguistik merupakan  ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah. Disiplin linguistik merupakan kajian bahasa secara internal dan eksternal. Kajian bahasa secara internal meliputi kajian struktur fonologi, struktur morfologi, atau struktur sintaksis. Kajian bahasa secara eksternal dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor di lua bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan (Chaer dan Agustina, 2004:1). Dengan demikian dapat disimpulkan, linguistik adalah cabang ilmu sosial dasar yang mengkaji bahasa secara ilmiah berdasarkan kajian internal (meliputi bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis) dan kajian eksternal.
b.    Menurut Kridalaksana (2008:146), kajian ini diartikan sebagai sebuah penyidikan bahasa yang berpegang kepada pandangan bahwa bahasa tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial manusia, dan yang menghubungkan analisis bahasa dengan gaya pengungkapan orang atau kelompok. Sedangkan Nababan (dalan Chaer, 2004:3) mendefinisikan sosiolinguistik merupakan kajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan. Dengan demikian dapat disimpulkan, Sosiolinguistik adalah kajian bahasa bidang linguistik yang menggabungkan linguistik dengan ilmu sosiologi.
c.     Menurut Tarigan (1986:1) Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Menurut Kridalaksana (2008:198), 1. Pragmatik adalah syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi, 2. Pragmatik adalah aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran. Dengan demikian dapat disimpulkan, Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa dan makna serta syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi.
d.    Menurut Chaer (2004:64), Dialek sosial adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan kelas sosial para penuturnya. Menurut Kridalaksana (2008:48), dialek sosial merupakan variasi bahasa menurut golongan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa dialek sosial adalah variasi bahasa dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Misalnya, dialek remaja.
e.    Menurut Kridalaksana (2008:59), 1. etnolinguistik merupakan cabang linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat yang belum mengenal tulisan (cabang antropologi). Etnolinguistik merupakan cabang linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan sikap bahasawan terhadap bahasa. Dapat disimpulkan bahwa Etnolinguistik adalah bagian dari antropologi yang mengkhususkan penelitiannya terhadap penyebaran bahasa umat manusia di seluruh permukaan bumi beserta hubungan keduanya.
f.    Antropolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan budaya dan pranata budaya manusia (Wikipedia Bahasa Indonesia). Menurut Pateda (1990:50), Antropolinguistik itu mempelajari hubungan antara bahasa, penggunaannya dan kebudayaan pada umumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara antropologi dan linguistik yang mempelajari hubungan antara bahasa, penggunaannya dan kebudayaan pada umumnya..
g.    Genolinguistik adalah  merupakan studi interdisiplin antara bahasa dan genetika yang memusatkan perhatian pada pengelompokan populasi manusia, relasi kekerabatan di antara mereka, dan perjalanan historis yang dialami oleh kelompok populasi tersebut melalui pengelompokan dan penelusuran relasi kekerabatan bahasa dan genetika.  (Pateda 1990:50),
h.     Psikolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia, termasuk bagaimana kemampuan berbahasa itu dapat diperoleh (wawanj@blogspot.com). Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa akibat latar belakang kejiwaan penutur bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Psikolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia akibat latar belakang kejiwaan penutur bahasa. Pateda (1990:50),




DAFTAR REFERENSI

1.    Abdul Chaer Dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik, (Perkenalan Awal). 2004
2.    Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik. 2009
3.    Mansoer Pateda. Linguistik (Sebuah Pengantar) . 1990
4.    Henry Guntur Tarigan. Pengantar Pragmatik. 1986

Tidak ada komentar:

Posting Komentar